Prof. Dr. Ir. Wan Arfiani Barus, M.P, dosen sekaligus Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara resmi dikukuhkan menjadi guru besar ilmu pertanian melalui sidang senat yang diadakan, Rabu (12/4) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No. 3 Medan.
Prof. Wan melalui orasi pengukuhan yang berjudul ‘Cekaman Salinitas dan Solusinya Pada Tanaman Pangan’ yakni kumpulan penelitiannya selama 10 tahun yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan agronomi. Fokus kajiannya cekaman pada tanaman padi dan umumnya.
Prof. Wan memaparkan bahwa permukaan air laut setiap tahunnya meningkat sehingga mempercepat proses intrusi air laut ke daratan. Akibatnya, mempercepat proses salinisasi di daratan yang berada di dekat pantai. “Diperkirakan Tahun 2025, Indonesia akan mengimport beras 11,4 juta ton. Jika konversi lahan sawah tetap terjadi dengan laju 190 ribu hektar per tahun dan pencetakan sawah baru hanya 100rb hektar per tahun, maka pemanfaatan lahan sub optimal menjadi langkah yang harus dilakukan,” papar Prof. Wan yang sejak tahun 2017 sudah menjadi dosen Pertanian PNS di UMSU.
Menurutnya, pemanfaatan lahan salin menjadi alternatif yang dapat dilakukan, namun kendala utamanya adalah salinitas. Dia juga mengatakan ke depannya, Fakultas Pertanian UMSU akan melahirkan batas-batas persalinitas khususnya padi beras merah dan padi beras hitam. Pada momen tersebut, Prof. Wan yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara itu, menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak dan kedua orangtua yang telah banyak membantu.