Minggu 3 Juli 2022 — Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melakukan ekspedisi di kawasan hutan kapur di Kecamatan Pagindar. Kegiatan ini dilakukan bersama tim peneliti dari beberapa universitas yang ada di Sumatera Utara. Salah satu tim yang ikut dalam ekspedisi ini adalah tim peneliti dari Fakultas Pertanian (FAPERTA) UMSU yang dipimpin langsung oleh staf ahli bidang kerjasama dan lembaga Ibu Dr. Ir. Hj. R. Sabrina, M.Si.
Ekpedisi ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan hutan kapur dan kemenyan menuju geopark Internasional yang dibentuk atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan beberapa Universitas di Kota Medan. UMSU, khususnya FAPERTA turut mendukung upaya ini baik dalam hal perbanyakan tanaman, serta aspek lainnya. Hal ini disampaikan oleh Ibu Dr. Ir. Hj. R. Sabrina, M.Si. yang juga merupakan mantan Sekretaris Daerah Sumatera Utara dalam diskusi di lokasi kegiatan.
“Dari sisi sumber daya alam yang disebut keanekaragaman hayati, ini sudah mau punah kenapa kita diam saja. Jadi kami sebagai orang-orang pertanian malu hati kami kalau membiarkan hal ini tidak diperbanyak. Kami dari universitas pasti akan mendukung apapun, baik dari sektor lain kita juga fakultas-fakultas lainnya, seperti ekonomi, hukum dan fakultas lainnya, kita dari universitas (UMSU) akan mendukung”, tegasnya.
Ribuan pohon kapur dan kemenyan memang masih tersimpan di kawasan ini dan ditengarai akan mengalami kepunahan bila tidak dijaga dan dilestarikan sejak saat ini. “Perjalanan hari ini adalah untuk memperkenalkan keberadaan dan potensi kayu kapur dan kemenyan yang banyak kita temui di wilayah ini, ke depannya lokasi ini akan kita jadikan sebagai kawasan dan destinasi wisata alam, pohon-pohon kapur ini akan kita lestarikan dan jaga,” ucap Bupati Pakpak Bharat, Bapak Franc Bernhard Tumanggor di lokasi.
“Kita berharap dengan adanya kerjasama ini, akan bisa lebih mengangkat serta menambah nilai ekonomi masyarakat kita, dimana kita ketahui bersama dari sejak lama bahwa kayu kapur dan kemenyan dari Pakpak Bharat sudah dikenal dunia sejak ribuan tahun lalu, ini bisa dibuktikan dengan adanya jejak perdagangan kuno di Barus dengan komoditi perdagangan utama berupa Kapur, kemenyan, ombil dan sebagainya yang notabene berasal dari Pakpak Bharat saat ini,” ungkap Pak Bupati.