Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki dataran yang luas dan sangat lekat dengan kondisi alamnya yang indah, termasuk di dalamnya adalah area pertanian.
Pengembangan wisata berbasis agro tentu akan dapat memaksimalkan 2 hal, ketersediaan bahan pangan yang terjamin serta meningkatnya berbagai hal yang berkaitan dengan pariwisata.
Definisi dari agrowisata sendiri adalah rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek utamanya, sehingga pemandangan alam yang indah dan menarik dengan kawasan pertanian serta beragam aktivitas terkait akan menjadi objek utama yang ditonjolkan. Adanya kegiatan agrowisata juga diharapkan akan dapat memperluas wawasan serta pengalaman wisata yang berbeda bagi para pengunjungnya.
Pengelolaan kawasan agrowisata perlu dilakukan dengan baik dan matang. Hal ini ditujukan agar pengembangan kawasan Agrowisata dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Menurut Ardi Irianto, Koordinator maneger kebun wilayah jawa timur ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dalam mengembangkan wisata pertanian, antara lain ;
- Memanfaatkan kelangkaan, para wisatawan biasanya akan mengunjungi tempat kawasan yang menyuguhi hamparan perkebunan atau taman yang mengandung unsur kelangkaan.
- Kealamiahaan, kealamiahaan yang dimiliki wisata agro sangat menentukan keberlanjutan dari wisata. Misalnya pembuatan wahana spot selfie yang alamiah.
- Keunikan, keunikan dalam hal ini artinya sesuatu yang benar-benar berbeda dengan objek wisata yang ada. Keunikan yang ditawarkan oleh kawasan agrowisata dapat berupa berbagai hal, seperti budaya, tradisi, teknologi, ataupun kelangkaan tanaman yang disediakan. Keunikan suatu kawasan agrowisata akan menjadi nilai tambah bagi kawasan tersebut dan dapat menjadi daya saing yang tinggi.
- Integrasi, hal ini merupakan sistem penataan wisata agro agar menarik dan banyak di kunjungi. Sehingga integrasi menjadi sistem pertanian dan sistem parawisata yang membentuk objek wisata yang menarik.
Selain itu, juga terdapa beberapa aspek dan faktor yang dapat mendukung agrowisata untuk dapat menjadi lebih berkembang, seperti;
- Kualitas Sumber Daya Manusia, hal ini tentu menjadi faktor utama dalam perkembangan agrowisata. Tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan SDM yang baik untuk dapat menciptakan, mengelola, mengemas, dan menyajikan kawasan agrowisata yang unik dan tepat sasaran akan dapat membawa agrowisata ke arah yang lebih baik. Tak hanya pengelola, namun peran stakeholder pendukung seperti investor, pemasaran, pemandu wisata, hingga tenaga petani juga dinilai sangat penting.
- Peran Kelembagaan, yaitu pemerintah, pihak swasta, lembaga terkait (perjalanan wisata, perhotelan, lainnya), perguruan tinggi, serta masyarakat. Seperti diketahui bahwa pemerintah memiliki beragam wewenang yang dapat mendukung berkembangnya suatu kawasan wisata, salah satunya adalah wewenang dalam hal regulasi. Selain itu, dukungan kerja sama yang baik dengan dengan stakeholder lain yang memiliki potensi dalam mengembangkan kawasan agrowisata juga turut menjadi sebuah faktor penting.
- Dukungan aspek 3A (atraksi, aksesbilitas, akomodasi) yang merupakan elemen dasar dari ketersediaan destinasi wisata tentu perlu menjadi perhatian khusus. Ketersediaan kualitas dan kuantitas dari aspek 3A beserta elemen pendukungnya akan menjadi kunci bagi tingkat kenyamanan yang mampu ditawarkan oleh destinasi wisata terhadap para pengunjungnya.
Dengan demikian, pengembangan kawasan agrowisata memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan di Indonesia, sehingga penyediaan agrowisata juga diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi kreatif di bidang pertanian dan menjaga stabilitas ketersediaan pangan.