Kampus Terbaik di Medan SUMUT, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksanakan monitoring dan sharing season program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kampus Mengajar Angkatan ke-2. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring via zoom meet Kamis (4/11) berpusat di Pascasarjana UMSU, Jalan Denai- Kota Medan.
Turut hadir WR III Assoc Prof. Dr. Rudianto MSi, PIC Kampus Mengajar Angkatan ke-2 Dr. Dewi Kesuma, S.S., M.Hum, Perwakilan Pimpinan Se-UMSU, Kepala Biro Se-UMSU, tim MBKM, Dosen Pembimbing Lapangan, Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan ke-2 yang dipandu oleh Fadhil Pahlevi Hidayat, S.Kom., M.I.Kom.
Mewakili Rektor UMSU, WR III menyampaikan arahan dan semangat kepada mahasiswa MBKM Angkatan ke-2, “Salam dari bapak Rektor kepada anak-anak kami. Salam hangat dari beliau. Selamat kepada anak-anak kami yang mengikuti kampus mengajar.”
Pada kesempatan tersebut, selaku PIC Kampus Mengajar Angkatan ke-2, Dr. Dewi Kesuma, S.S., M.hum menyampaikan bahwa terdapat 210 mahasiswa yang lulus pada program ini dan 18 orang dosen pembimbing lapangan yang telah dilepas ke sekolah-sekolah pada 15 Agustus 2021 lalu.
Kini, kegiatan Kampus Mengajar Angkatan ke-2 yang dijalankan selama 1 semester atau 6 bulan, telah Memasuki Minggu ke-13 dan akan berakhir pada 18 Desember 2021.
“Nantinya, di akhir program ini. Mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan akan mengadakan seremonial penarikan dari sekolah. Setelah itu, mahasiswa kampus mengajar diminta untuk mengunggah laporan akhir dan akan diberi nilai. Lalu, dilaporkan ke universitas, barulah dikonversi 20 sks pada matakuliah berjalan,” ujar Dewi dalam laporannya.
Kini, kegiatan Kampus Mengajar Angkatan ke-2 yang dijalankan selama 1 semester atau 6 bulan, telah Memasuki Minggu ke-13 dan akan berakhir pada 18 Desember 2021.
“Nantinya, di akhir program ini. Mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan akan mengadakan seremonial penarikan dari sekolah. Setelah itu, mahasiswa kampus mengajar diminta untuk mengunggah laporan akhir dan akan diberi nilai. Lalu, dilaporkan ke universitas, barulah dikonversi 20 sks pada matakuliah berjalan,” ujar Dewi dalam laporannya.
Menanggapi isu simpang siur mengenai konversi 20 SKS bagi mahasiswa kampus mengajar. WR III menegaskan bahwa “Sudah dipastikan mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar Angkatan ke-2 mendapatkan konversi 20 SKS. Jadi tidak ada alasan lagi untuk anak-anak kami khawatir mengenai konversi SKS. Anak-anak kami tidak lagi wajib ikut mata kuliah di kelas, namun tetap mengisi KRS,” tegasnya.
WR III juga menjelaskan mengenai biaya selama mengikuti Kampus Mengajar Angkatan ke-2. UMSU telah mengkonfirmasi ke Kemdikmudristek bahwa kegiatan MBKM ini sepenuhnya ditanggung pemerintah. Oleh karena itu, apabila ada keterlambatan maka hanya persoalan di pemerintahan saja namun biaya tetap disalurkan.
“Mohon bersabar ya anak-anak kami, kita akan terus berkomunikasi dengan kementerian,” ujar Rudianto.
Menutup kegiatan ini, PIC Kampus Mengajar Angkatan ke-2 menyampaikan semangat, “Berikanlah pengabdian dan dedikasi anda. Melalui program ini, benar-benarlah memberikan suatu pengabdian yang berarti bagi adik-adik sendiri dan sekolah, yuk bisa yuk. Selamat dan tetap semangat,”ujarnya.
Sumber: https://www.umsu.ac.id/