Kunjungan Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan ke Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara berarti para mahasiswa dan dosen telah ikut menyelamatkan persediaan air bersih buat Kota Medan.
Hal ini dikatakan Kepala Resort Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit, Samuel Siahaan, SP, Rabu (11/7/2018) beserta puluhan staf yang mendampingi para mahasiswa melihat hutan konservasi di TWA Sibolangit.
Samuel Siahaan SP, dalam sambutannya mengatakan kunjungan lapangan mahasiswa Faperta UMSU ke TWA Sibolangit satu langkah maju karena TWA Sibolangit memiliki fungsi strategis dalam menyediakan air bersih untuk masyarakat Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.
“Dengan berkunjung, melihat langsung sudah berperan menyelamatkan persediaan air bersih, karena kepedulian kunci keberhasilan dalam menyelamatkan sumber air bersih yang ada sekarang ini,” kata Siahaan.
Menurutnya, bila lingkungan hidup lestari maka sumber daya alam yang ada bisa diselamatkan. Bisa melakukan usaha pengawetan (konservasi) alam, baik dalam bentuk hutan lindung, taman nasional, cagar alam, suaka marga satwa dan lain-lain sesuai dengan fungsinya.
Salah satu kawasan konservasi yang tertua di Indonesia adalah Cagar Alam Sibolangit masih terpelihara dengan baik terletak pada ketinggian antara 246-515 meter dari permukaan laut (mdpl). Secara geogarfis, kawasan Cagar Alam Sibolangit terletak diantara 30 17′ 50″-3: 18′ 39″ LU dan 98: 36′ 0″-98: 36’36″ BT.
Menurutnya tanah TWA rata-rata termasuk jenis Andosol dan asosiasi Andosol dengan podsolik merah kuning yang tertutup oleh humus tebal sehingga memudahkan air untuk meresap kedalamnya. Bahan induk tanah ini berasal dari letusan gunung berapi berupa tuff intermeier. kondisi tanah bersifat asam dengan pH antara 4,5 sampai 5,6. Memiliki fungsi penting menjaga keseimbangan lingkungan hidup, mengatur tata air, iklim mikro.
“Kawasan ini menjadi sumber air bersih buat Kota Medan sekitarnya, juga menjaga kesuburan tanah, sebagai daerah resapan air hujan, mencegah banjir dan keseimbangan alam di Sumatera Utara,” Samuel Siahaan.
SDA Penting Bagi Mahasiswa
Sementara itu Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Universitas Muhammadyah Sumatera Utara (Faperta UMSU) Medan, Muhammad Thamrin SP., M.Si dalam sambutan di TWA Sibolangit mengatakan kunjungan lapangan mahasiswa Faperta UMSU Medan sebanyak 217 orang mahasiswa yang terbagi atas Program Studi (Prodi) Agroekoteknologi, Agribisnis dan Ilmu Teknologi Pangan dan didampingi para dosen beserta para staf Fakultas Pertanian UMSU Medan ke Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit di Kecamatan Sibolangit.
Dikatakan Muhammad Thamrin SP., M.Si, Sumber Daya Alam (SDA) sangat penting bagi mahasiswa pertanian maka kelestarian hutan yang menyangkut hidup semua manusia di dunia ini, termasuk juga bagi para mahasiswa.
Mahasiswa sebagai cikal bakal cendikiawan masa depan perlu mendapat informasi lebih banyak dan detail maka bagi para mahasiswa Faperta UMSU kunjungan lapangan menjadi hal yang sangat penting. SDA untuk pertanian satu diantaranya potensi hutan maka langkah pertama mahasiswa Faperta UMSU harus mengenal hutan secara baik dan benar. Bila telah mengenal hutan secara baik dan benar maka hutan dapat dilestarikan. Kelestarian hutan akan meminimalkan terjadinya bencana alam.
Kunjungan lapangan yang dilakukan para Faperta UMSU Medan itu kata Muhammad Thamrin sebagai penyempurna ilmu yang diperoleh di kampus. Dipilih TWA Sibolangit karena masih asri dan hijau serta sudah ada sejak tahun 1914 merupakan cabang Kebun Raya Sibolangit didirikan J.A. Lorzing banyak aneka jenis flora dan fauna langka dan dilindungi oleh pemerintah serta bermanfaat untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Flora yang banyak terdapat di kawasan Cagar Alam Sibolangit adalah pohon angsana (pterocarpus indicus), sono kembang (dalbergia latifolia), kelenjar (samanea saman), nyamplung (Calophyllum inophillum), meranti (shorea Sp), palem, pinang dan pohon lainnya. Selain itu ada tumbuhan merambat dan bunga bangkai (Amorphophallus titanium) yang hanya berbunga setiap lima tahun sekali yang perlu diketahui para mahasiswa pertanian.
“Kunjungan ke TWA Sibolangit para mahasiswa dapat melihat tentang hutan konservasi yang merupakan bukan hutan sembarang hutan,” kata Muhammad Thamrin SP., M.Si.
Kunjungan lapangan para mahasiswa Faperta UMSU itu pandu para rimbawan, tenaga ahli kehutanan para dokter hewan yang menjaga kelestarian hewan di TWA Sibolangit sehingga mahasiswa mendapat informasi yang benar tentang konservasi alam.
Disamping dipandu para rimbawan, tenaga ahli kehutanan/tanaman para mahasiswa Faperta UMSU Medan didampingi para dosen diantaranya Ir. Dartius, MS, Muhammad Alqomar, SP, MP, Ir. Fadmin Malau, Ismail Yusa, Rita Maharani, Fitria, Amin Basri SP, Aflahum Fadly. SP, Mentari Oniva Mulya, SP, Hendri, Fagih, Alfiansyah, Ngatinem dan lainnya.
Sebelum melakukan peninjauan ke hutan Wakil Dekan III Faperta UMSU, Muhammad Thamrin SP., M.Si didampingi dosen senior Ir. Dartius MS atas nama Dekan Fakultas Pertanian UMSU, Ir. Asritanarni Munar, MP menyerahkan plakat Faperta UMSU sebagai Cenderamata yang diterima Kepala Resort Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit, Samuel Siahaan, SP (*) Dikutib dari KABARHUKUM-Medan