Tumpang Sari adalah metode di mana dua atau lebih jenis tanaman ditanam secara bersamaan atau hampir bersamaan pada area pertanian yang sama. Menurut definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tumpang sari merujuk pada praktek bercocok tanam di mana dua atau lebih jenis tanaman ditanam secara bersamaan pada satu bidang tanah. Dalam metode ini, tanaman ditanam secara bergantian dalam barisan-barisan lurus untuk menciptakan pola tanam yang teratur.
3 Hal Penting Dalam Sistem Tumpang Sari
Dalam sistem tumpang sari, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan:
a. Sinar Matahari
Sinar matahari sangat penting bagi pertumbuhan dan fotosintesis tanaman. Dalam tumpang sari, pemilihan tanaman yang cocok dengan kebutuhan cahaya matahari menjadi faktor penting. Beberapa tanaman mungkin memerlukan sinar matahari yang lebih intens, sementara yang lain bisa tumbuh dengan sedikit sinar matahari. Penempatan tanaman yang tepat dalam tumpang sari akan memastikan bahwa setiap tanaman menerima cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal.
b. Air
Ketersediaan air yang cukup juga sangat penting dalam sistem tumpang sari. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengatur irigasi yang tepat, sehingga setiap tanaman mendapatkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Selain itu, tata cara penanaman yang benar dalam sistem tumpang sari juga dapat membantu mengurangi kehilangan air melalui penguapan.
c. Unsur Hara
Tanaman memerlukan nutrisi atau unsur hara untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam sistem tumpang sari, penting untuk memilih tanaman yang saling melengkapi dalam memanfaatkan nutrisi di tanah. Misalnya, tanaman legum sebagai tanaman penutup dapat meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah, yang dapat bermanfaat bagi tanaman lain yang membutuhkan nitrogen. Mengelola kebutuhan nutrisi dan pemupukan yang tepat sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman yang sehat dalam sistem tumpang sari.
Jenis Perpaduan Tanaman Tumpang Sari
Perpaduan tanaman tumpang sari dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan pola atau metode yang digunakan yaitu:
- Perpaduan Baris – Tanaman ditanam dalam barisan yang berdampingan. Setiap baris dapat terdiri dari satu atau lebih jenis tanaman.
- Perpaduan Jalur – Tanaman ditanam dalam jalur paralel. Jalur-jalur ini bisa berdampingan atau terpisah.
- Perpaduan Relai – Tanaman pertama ditanam dan dipanen sebelum tanaman kedua ditanam di lahan yang sama. Dalam perpaduan relai, ada dua atau lebih siklus tanaman yang saling menggantikan.
- Perpaduan Temporal – Tanaman ditanam pada waktu yang berbeda di musim yang sama. Dengan ini, Anda dapat memanen tanaman secara bertahap selama musim tanam.
- Perpaduan Campuran – Tanaman dicampur dalam lahan yang sama tanpa pola tertentu. Tanaman dapat ditanam secara acak atau dengan pola tertentu, tergantung pada tujuan dan manfaat yang diinginkan.
- Perpaduan Penjaga – Tanaman yang tidak diinginkan atau gulma ditanam bersamaan dengan tanaman utama untuk melindungi dan menekan pertumbuhan gulma.
- Perpaduan Lorong – Tanaman ditanam dalam barisan atau jalur dengan ruang kosong di antara mereka. Ruang kosong ini dapat digunakan sebagai jalur akses atau ruang untuk pertumbuhan tanaman lain.
Manfaat Tumpang Sari
Tumpang sari memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan pertanian monokultur, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil panen dan penggunaan lahan serta sumber daya yang lebih efisien. Keuntungan utama dari tumpang sari dapat diuraikan sebagai berikut:
- Peningkatan keuntungan – Tanaman kedua memberikan pengembalian yang lebih tinggi dan memastikan keuntungan bahkan ketika tanaman utama mengalami kegagalan.
- Penggunaan lahan yang ergonomis – Menanam spesies di antara baris memungkinkan pemanfaatan tanah dengan lebih efisien, berbeda dengan penanaman tunggal di mana ruang di antara baris tidak terpakai.
- Perlindungan tanaman utama – Tumpang sari memiliki berbagai fungsi, seperti menolak atau menjebak hama serta menarik serangga yang menguntungkan, juga melindungi tanaman dari angin atau memberikan perlindungan dari paparan sinar matahari berlebih. Pengelolaan hama ini mengurangi penggunaan bahan kimia dan menghemat biaya.
- Pencegahan erosi tanah dan kerak tanah – Tumbuhan di antara baris dan dalam tumpang sari di lorong khususnya membantu mengurangi erosi melalui sistem akar mereka.
- Penambahan nutrisi bagi tanaman utama – Keluarga tanaman polong-polongan dikenal karena kemampuannya dalam memperbaiki nitrogen dan dengan demikian memberikan pasokan nitrogen bagi spesies tetangga.
- Pengurangan penggunaan pupuk – Ketika tanaman tumpang sari memberikan kontribusi terhadap kesuburan tanah, kebutuhan akan penggunaan pupuk sintetis dapat dikurangi.
- Penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien, seperti air dan energi matahari, karena sumber daya tersebut didistribusikan ke tanaman sekunder juga