Anda pasti tidak asing dengan kecombrang. Tanaman yang diambil bunganya ini sering dijadikan sebagai bumbu makanan. Terutama cita rasa masakan suku sunda sering ditambahkan bunga yang sekaligus rempah ini.
Ditambahkan pada masakan menciptakan rasa agak sepat serta asam. Umumnya hanya digunakan bunganya yang berukuran besar. Namun sebenarnya batang dan buahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Bukan hanya di Sunda, bunga yang merupakan salah satu rempah ini kerap digunakan campuran sambal matah khas Bali. Thailand juga menggunakan kecombrang atau dalam masakan supaya lebih sedap.
Tanaman yang disebut juga dengan Honje ini juga bisa dimakan langsung. Bagian kuncup bunganya biasa dijadikan lalap atau ditambahkan bumbu pecel. Tanaman satu ini sangat bermanfaat sehingga layak dibudidayakan.
Morfologi dari Tanaman Honje Ini
Kecombrang atau honje ini tumbuh optimal di daerah tropis. Sebab mendapatkan cukup sinar matahari dan curah hujan yang sesuai bagi perkembangan serta pertumbuhannya. Ciri morfologinya mirip dengan pisang-pisangan.
Masuk dalam familia Zingiberaceae, bernama latin Etlingera elatior. Tinggi maksimal hingga 5 meter, memiliki bunga berukuran kategori besar berwarna merah muda. Saat batang mulai kering akan tampak seperti lengkuas.
Bukan merupakan tumbuhan berbatang kayu. Tidak melalui perkembangbiakan seksual melainkan
berkembangbiak menggunakan rimpang, batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Rimpang berwarna coklat muda sedikit merah jambu seperti lengkuas.
Tangkai bunga berukuran panjang. Bunganya sendiri membentuk gasing, bersusun-susun meruncing ke atas dengan daun pelindung berbentuk lonjong sedikit runcing. Bunga kecombrang berwarna merah muda hingga merah terang.
Mahkota bunganya tebal berdaging, ukurannya membesar seiring pertumbuhan hingga 4 cm dan akan membalik saat tua. Kelopak bunga membentuk tabung memiliki 3 taju, memiliki panjang 3-3,5 cm.
Saat memasuki usia tua, akan muncul buah yang ditampung dalam bongkol. Bentuk keseluruhannya seperti bulat. Masing-masing memiliki ukuran kurang lebih 2,5 cm dan secara keseluruhan memiliki diameter hampir 20 cm.
Saat mekar, bunganya sangat cantik dengan mahkota berbingkai warna putih atau kekuningan. Namun umumnya sudah dipetik atau dipotong tangkai bunganya saat masih kuncup dan sedikit terbuka.
Budidaya Tanaman Honje yang Benar
Prospek kecombrang dalam bisnis pertanian sangat menjanjikan sehingga banyak dibudidayakan. Sebab tidak hanya digunakan di dalam negeri namun juga bernilai ekspor. Berikut tahapan budidaya yang bisa Anda contoh.
1. Persemaian
Diawali dengan proses persemaian yaitu menumbuhkan hasil stek rimpang. Kumpulkan rimbang 2-3 ruas, kemudian tanam pada polybag selama 4 hingga 6 minggu supaya muncul tunas.
2. Penanaman
Pindahkan hasil semaian ke polybag baru atau langsung di dalam tanah. Sebelumnya siapkan bedengan, taburi pupuk kandang, kompos diamkan sampai 2 minggu. Beri jarak tanam 40×60 cm saat memindahkan tanaman.
Pemindahan tanaman ke tanah bedengan atau media tertentu dilakukan pada pagi atau sore hari. Tujuannya untuk menjaga kelembaban sehingga tidak langsung kering karena kurang air di media asli.
3. Pemeliharaan
Pembumbunan dilakukan setiap 4 minggu sekali. Kemudian penyiraman dapat dilakukan 5-7 hari sekali. Sulam tanaman yang mati segera mungkin serta bersihkan gulma setiap hari apabila memungkinkan.
Tanah perlu dijaga kegemburannya dengan cara membaliknya menggunakan cangkul. Tujuannya adalah menyediakan sirkulasi udara yang lebih lancar ke dalam akar tanaman sehingga penyerapan unsur hara maksimal.
4. Pemberian pupuk
Pemberian pupuk kecombrang dimaksudkan menambah nutrisi tanaman. Misal 4, 8 atau 12 minggu sekali. Pemupukan dilakukan dengan taburan di tanah berjarak kurang lebih 5 cm dari tanaman.
Pada proses pemupukan rutin Anda dapat menggunakan pupuk kimia. Bisa dalam bentuk tabor atau pupuk daun. Namun sebaiknya tidak berlebihan sebab bisa mempengaruhi kandungan nutrisi dari hasil panen.
5. Panen
Masa panen pertama adalah 2 tahun setelah tanam. Selanjutnya dapat dipanen rutin selama 4-6 minggu sekali. Anda dapat memotong bunga yang masih kuncup untuk dikonsumsi atau dijual.
Manfaat dari Tanaman Bernama Kecombrang
Ada banyak manfaat serta khasiat yang bisa didapat dari mengonsumsi tanaman ini. Bukan saja sebagai penyedap makanan namun juga menjadi obat beberapa keluhan sakit, berikut di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyedapkan masakan
Manfaat kecombrang ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Merupakan bumbu rempah yang aman digunakan di seluruh Nusantara. Bahkan Negara Malaysia dan Singapura menggunakannya dalam masakan laksa.
2. Sebagai sayur
Bunganya dikukus, kemudian diberi bumbu kacang jadi pecel, banyak digunakan di Banyumas. Diiris tipis dicampurkan ke dalam urap bersama dengan megana, masakan khas Pekalongan. Suku Batak memanfaatkannya dalam masakan arsik.
3. Menyembuhkan panas dan pereda batuk
Menurut kepercayaan dan terbukti efektif, tunas kecombrang dibakar kemudian dikonsumsi. Bisa dijadikan teh atau dimakan langsung isinya. Banyak masyarakat menggunakannya untuk menyembuhkan panas demam serta batuk.
4. Sebagai obat kulit
Biasanya digunakan pada penderita campak. Bagian pelepah apabila dibuka dan digosok-gosokkan akan mengeluarkan busa. Bida dimanfaatkan sebagai sabun, selain berbusa aromanya juga wangi.
5. Pewarna alami
Rimpang tanaman ini bisa digunakan untuk sumber pembuatan pewarna alami. Menghasilkan warna kuning yang dapat dicampurkan pada makanan. Alami, aman, lebih ekonomis serta proses pembuatannya mudah.
6. Anti bakteri sekaligus antioksidan
Mengandung flavonoid yang merupakan antioksidan tinggi. Mencegah penuaan dini akibat kerusakan sel tubuh. Menghambat pertumbuhan serta perkembangan bakteri seperti E coli sehingga sering dijadikan bahan pengawet.
7. Rendah kalori kaya gizi
Cocok dikonsumsi oleh Anda yang sedang menjalani diet. Mengandung karbohidrat, serat, lemak, zat besi, natrium, kalsium, fosfor serta kalium. Semua bahan yang diperlukan tubuh untuk tumbuh optimal.
Cara Mengolah Kecombrang dengan Benar
Cara mengolah tanaman ini terbilang sangat mudah. Bisa dikonsumsi mentah, setengah matang atau matang. Untuk konsumsi mentah sebagai lalap cukup bersihkan kemudian potong-potong mahkotanya dalam ukuran kecil atau sesuai selera.
Tambahkan saus atau bumbu pelengkap sesuai selera supaya rasanya lebih enak. Sebab jika berdiri sendiri cenderung asam dan sepat, kurang cocok dengan lidah orang Indonesia. Itulah kenapa butuh pengolahan terbaik.
Kecombrang bisa juga diolah menjadi sambal matah. Masih sama yaitu dibiarkan dalam keadaan mentah. Potong-potong kemudian tambahkan cabe iris dan bawang. Tambahkan minyak agar aromanya keluar dan lebih tahan lama.
Sebagai bumbu masak, umumnya dimasukkan di akhir proses masak. Tujuannya adalah mendapatkan sensasi rasa asam dan sepat. Selain itu mempertahankan karakteristik masakan tanpa merusak rasa dan aroma bumbu rempah tersebut.
Sebagai obat, sudah disinggung sebelumnya yaitu dengan cara dibakar tangkai bunga atau tunasnya. Dijadikan sebagai obat batuk, hasil bakar atau panggang tersebut ditumbuk halus kemudian diseduh menjadi teh.
Untuk mengobati panas demam, hasil panggang atau bakar tunas tersebut bisa langsung dimakan. Cara mengonsumsinya tidak boleh berlebihan supaya tidak menimbulkan kontraindikasi. Lebih baik lagi jika konsultasi dulu dengan dokter.
Hampir semua bagian tanaman bisa dikonsumsi. Selain rasanya masih familiar di lidah orang Indonesia juga aman karena mengandung nutrisi. Saatnya Anda mulai membudidayakan kecombrang ini untuk dikonsumsi sendiri atau dijual.
Kw: kecombrang
Kw turunan : Bunga kecombrang, Prospek kecombrang, tunas kecombrang
Deskripsi: Ada banyak manfaat budidaya kecombrang. Semuanya bisa dirasakan bila tahu cara pengolahannya dengan benar.