FAPERTA UMSU–Sebagai Kampus Terakreditasi A sekaligus Kampus Terbaik di Medan SUMUT, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memiliki Fakultas yang mumpuni keadaan Indonesia sebagai negara yang miliki banyak wilayah pertanian yaitu Fakultas Pertanian (FAPERTA). Sebagai salah satu bahasan di dunia pertanian “Hidroponik” sering diusung sebagai system pertanian di masa mendatang. Hidroponik ini bisa menjadi solusi untuk bertanam atau berkebun di lahan sempit atau urban farming karena hdiroponik tak membutuhkan tanah sebagai media tanamnya. Ada beberapa media tanam yang sesuai untuk bisa mendukung pertumbuhan hdiroponik ini. Berikut beberapa kriteria media tanam yang harus dimiliki untuk hidroponik:
- Dapat menyimpan air dengan baik
- Memiliki struktur yang gembur, subur dan dapat menyerap air dengan maksimal
- Mengandung unsur garam yang rendah
- Dari sisi bentuk, tida mudah berubah serta tidak mudah kering walaupun suhu berubah
- Terbebas dari hama dan patogen yang dapat menyebabkan penyakit tanaman
- Mengandung unsur kapur atau kalsium
Keenam kriteria media tanam hidroponik diatas adalah sebuah pertimbangan untuk melakukan hidroponik. Media tanam ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Sampai saat ini banyak media tanam yang dapat dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa media tanam yang dapat menjadi refrensi :
- Arang Sekam
Media tanam pertama yaitu arang sekam, sebagai salah satu media yang saat ini banyak digunakan arang sekam biasanya cocok dengan tanaman tomat, paprika dan timun. Salah satu kelebihan media tanam ini yaitu mudah ditemukan dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Selain itu, arang sekam juga ramah lingkungan dan memiliki tingkat kemampuan mengikat air yang sanagt baik. Media tanam yang steril dari bakteri jamur parogen ini memliki porositas yang tinggi dan juga memiliki Ph yang netral. Arang sekam juga memiliki kekurangan, di beberapa daerah arang sekam ini jarang diperjual belikan sehingga banyak petani yang harus mebuatnya sendiri. Arang sekam juga kurang praktis jika diterpkan untuk hidroponik berskala besar. Arang sekam juga hanya bisa digunakan maksimal dua kali saja, jadi walaupun harganya terjangkau namun masa pemakaiannya tidak bisa lama.
- Cocopeat
Diluar negeri cocopeat disebut dengan coir pith, coir fibre pith, coir dust dan coir. Cocopeat terbuat dari sabut kelapa yg dibuat menjadi serbuk. Dari sisi bentuk, cocopeat mirip dengan serbuk kayu hasil akhir dari gergaji namun lebih lembut. Media tanam ini cukup banyak digunakan sebagai media hidroponik karena kemampuannya dalam menyerap air cukup tinggi dan Ph yang stabil yaitu 5-6,8. Cocopeat biasanya dipakai bersamaan dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50, hal itu dilakukan untuk meningkatkan kadar oksigen yang sangat berpengaruh terhadap tingkat aerasi dan pertumbuhan akar.
- Batang Pakis
Media tanam yang mudah mengikat air ini terbagi menjadi dua jenis yaitu batang pakis hitam dan coklat. Batang pakis hitam biasanya lebih sering dipakai dibanding batang pakis coklat. Batang pakis ini berasal dari tanaman pakis tua yang dipotong menjadi beberapa bagian kecil. Media tanam yang digunakan bersamaan dengan arang sekam ataupun cocopeat ini biasanaya menjadi media tanam bagi tanaman anggrek. Tekstur lunak yang dimilikinya membuat batang pakis ini mudah ditembus akar dan juga mudah mengikat air. Hal ini dapat membantu proses pertumbuhan dengan baik.
- Rockwool
Media tanam yang berasal dari bebatuan (batu kapur, basalt atau batubara), kaca atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi ini merupakan mineral fiber atau wool yang lumayan sering digunakan untuk tanaman hidroponik. Beberapa keunggulan yang dimiliki yaitu dapat menahan air dan udara yang sangat penting untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi. Media tanam ini berguna untuk menjaga batang dan akar agar tetap tegak dan stabil. Dapat menampung air sebanyak 14 kali dari kapasitas tamping tanah. Bebas dari patogen penyebab penyakit tanaman. Penggunaan disinfektan yang minim. Namun disela banyaknya kelebihan yang dimiliki, roclkwool juga memiliki beberapa kelemahan yaitu ph yang relativ tinggi untuk beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus. Mudah terbawa angin karena memiliki massa jenis yang ringan. Dalam budidaya tanaman, rockwool biasanya digunakan untuk proses penyemaian benih. Rockwool ini bisa juga digunakan untuk keperluan diluar dari kebutuhan tanam yaitu sebagai bahan insulasi termal, semprotan kebakaran dan peredam suara.
- Kapas
Kapas adaah media tanam hidroponik yang sederhana. Media tanam yang mempunyai daya serap air yang tinggi ini biasanya digunakan untuk menyemai benis sebelum pindah tanam. Kemampuan daya serap yang tinggi ini membuat kapas cocok menjadi media tanam hidroponik yang membutuhkan penyerapan nutrisi tinggi. Kapas juga mudah didapat sehingga memudahkan petani hdiroponik.
- Spons
Media tanam selanjutnya yaitu spons, media tanam yang memili pori-pori yang besar ini biasanya juga digunakan untuk proses penyemaian tanaman. Spons juga memiliki kemampuan mengalirkan air nutrisi ke akar. Spons adalah media tanam yang terhindar dari penyebab penyait tanaman yaitu patogen. Spons tidak perlu pemberat karena bobot spons akan bertambah setelah disiram air. Beberapa kekurangan yang dimiliki spons yaitu mudah hancur sehingga harus sering dicek. Kurang efesiens untuk hidroponik berskala besar karena lebih cocok untuk tanaman hias yang penggunaannya sementara.
- Kerikil
Media tanam yang biasanya digunakan sebagai media tanam hias ini memiliki banyak pori yang dapat membantu mengedarkan unsur hara dan udara. Pori-pori yang dimiliki oleh kerikil dapat membantu pertumbuhan akar agar lebih baik. Namun, kerikil sulit mengikat air sehingga jika menggunakan media tanam ini harus rajin menyiram tanaman. Sekarang ini banyak kerikil sintesis yang memiliki keunggulan dapat mengikat air dengan baik. Kerikil juga mampu mempertahankan kelembaban dan sirkulasi udara.