Sebagai negara agraris, Indonesia di anugerahi kekayaan alam yang melimpah di tambah posisi Indonesia yang di nilai sangat strategis. Dilihat dari sisi geografis, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi. Kondisi ini yang membuat Indonesia memiliki lahan yang subur dan banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat.
Sobat UMSU, bicara soal kekayaan alam yang Indonesia miliki tentu sudah tidak terbantah lagi. Bisa kita lihat, mulai dari pegunungan, pantai, hingga laut semua bisa kamu nikmati di Indonesia ketika ingin menikmati liburan.
Termasuk salah satunya adalah agrowisata, yang mulai banyak dilirik oleh para wisatawan. Komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, dengan keragaman dan keunikan yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai wisata agro. Keseluruhannya sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia.
Dilansir dari Kumparan.com Agrowisata ternyata berpotensi untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Banyak wisatawan dari eropa mencari experience yang berbeda dari negaranya. Dan di Indonesia mereka bisa menemukan hal itu.
Selain itu, agrowisata juga dinilai menjadi sebuah wisata alternatif yang bisa ditawarkan untuk wisatawan di masa pandemi, terutama bagi wisatawan domestik. Apalagi, di masa ini gaya traveling wisatawan cenderung berubah dan wisata outdoor tengah jadi primadona.
Selain sektor pertanian, wisata agro tidak hanya terbatas kepada obyek dengan skala hamparan yang luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat menjadi obyek wisata yang menarik menjadi salah satu kekuatan yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Dilansir dari Direktori Wisata Agro Indonesia, Cara-cara bertanam tebu, acara panen tebu, cara pembuatan gula pasir dari tebu, serta cara-cara penciptaan varietas baru tebu merupakan salah satu contoh obyek yang kaya dengan muatan pendidikan.
Cara pembuatan gula merah kelapa juga merupakan salah satu contoh lain dari kegiatan yang dapat dijual kepada wisatawan disamping mengandung muatan kultural dan pendidikan juga dapat menjadi media promosi, karena dipastikan pengunjung akan tertarik untuk membeli gula merah yang dihasilkan pengrajin.
Selain itu juga ada pembuatan kopi, Kopi menjadi salah satu kekuatan yang bisa menjadi daya tarik pariwisata Indonesia dan wisata kopi jika dikembangkan akan jadi salah satu program unggulan untuk menciptakan daya tarik pariwisata.
Sebagai negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia, Indonesia dinilai perlu mengembangkan agrowisata dengan kopi sebagai ikon utamanya. Nantinya, dengan agrowisata ini, wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan plantation hingga membuat kopi. Sesuai dengan definisi dari wisata agro itu sendiri yaitu rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek utamanya.
Dengan datangnya masyarakat mendatangi obyek wisata juga terbuka peluang pasar tidak hanya bagi produk dari obyek wisata agro yang bersangkutan, namun pasar dari segala kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian melalui wisata agro bukan semata merupakan usaha/bisnis dibidang jasa yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian, menjadi media pendidikan masyarakat, memberikan signal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis dan berarti pula dapat menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah.
Dengan demikian maka Wisata Agro dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru daerah, sektor pertanian dan ekonomi nasional.
Potensi Wisata Agro yang sangat tinggi ini belum sepenuhnya dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, perlu dirumuskan langkah-langkah kebijakan yang konkrit dan operasional guna tercapainya kemantapan pengelolaan Obyek Wisata Agro di era globalisasi.
Sesuai dengan keunikan kekayaan spesifik lokasi yang dimiliki, setiap daerah dan setiap obyek Wisata Agro dibutuhkan kerjasama sinergis diantara pelaku yang terlibat dalam pengelolaan Wisata Agro, yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah.