Pertanian terpadu merupakan suatu sistem yang mengoptimalkan hubungan antara pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan ilmu lainnya. Tujuannya adalah untuk menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan produktivitas lahan, melaksanakan program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta mengembangkan desa secara terpadu.
Dalam pertanian terpadu, berbagai elemen ini ditandai oleh penggunaan yang melibatkan daur ulang limbah organik, dengan minim atau bahkan tanpa penggunaan bahan kimia. Oleh karena itu, terdapat kontinuitas yang tidak terputus dalam memanfaatkan material organik yang dihasilkan dalam sistem pertanian ini. Dengan demikian, keseluruhan sistem biologis ini akan menghasilkan penghematan biaya dalam usaha pertanian serta sumber daya alam.
Ciri Pertanian Terpadu
Ciri yang dapat dilihat dalam sistem pertanian terpadu adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan pertanian secara luas dan komprehensif
Pertanian terpadu melibatkan pengelolaan yang holistik dan menyeluruh terhadap berbagai aspek pertanian, termasuk pertanian tanaman, peternakan, perikanan, kehutanan, dan interaksi antara mereka. Pendekatan ini mempertimbangkan hubungan antara komponen-komponen tersebut untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Berorientasi pada produktivitas, efisiensi, keberlanjutan, dan diterima secara sosial dan ekonomi
Pertanian terpadu berusaha untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Tujuannya adalah mencapai hasil yang memadai secara ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
3. Suatu sistem yang mandiri dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture)
Pertanian terpadu berupaya untuk menjadi sistem yang mandiri, di mana kebutuhan asupan dari luar sistem dapat diminimalkan. Pendekatan LEISA mengedepankan penggunaan input yang rendah, seperti pupuk organik, pengendalian hama terpadu, dan penggunaan sumber daya lokal yang tersedia secara berkelanjutan.
4. Sistem dapat diukur dan dievaluasi pada setiap tahapan
Pertanian terpadu mendorong adanya pengukuran dan evaluasi terhadap sistem pada setiap tahapannya. Hal ini bertujuan untuk memantau kinerja sistem, mengidentifikasi kelemahan, dan membuat perbaikan yang diperlukan. Pengukuran dan evaluasi yang sistematis membantu dalam peningkatan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian terpadu.
Manfaat Pertanian Terpadu
Pertanian terpadu juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat pertanian terpadu :
1. Menjaga keseimbangan ekosistem
Pertanian Terpadu berupaya mempertahankan keseimbangan ekosistem di dalamnya. Ini berarti aliran nutrisi dan energi di dalam sistem pertanian terjaga dengan baik.
2. Produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi
Dengan menjaga keseimbangan energi dalam sistem pertanian terpadu, hasil pertanian dapat mencapai produktivitas yang tinggi. Keberlanjutan produksi juga terjaga, karena sumber daya di dalam sistem dimanfaatkan secara efisien dan didaur ulang.
3. Minim input dari luar
Pertanian terpadu berupaya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada input dari luar sistem. Dengan adanya daur limbah di antara organisme penyusun sistem pertanian, kebutuhan akan pupuk kimia dan input eksternal lainnya dapat diminimalkan. Hal ini membantu mengurangi biaya produksi dan dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Meningkatkan biodiversitas
Pertanian terpadu mendorong peningkatan biodiversitas. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan memperhatikan keanekaragaman hayati, sistem pertanian terpadu menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman organisme dan ekosistem. Ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mempromosikan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
5. Manfaat sampingan seperti fiksasi nitrogen, resistensi tanaman, dan bahan bakar biogas
Pertanian terpadu dapat memberikan manfaat sampingan yang bernilai. Misalnya, melalui pola tanam yang bijaksana, pertanian terpadu dapat meningkatkan fiksasi nitrogen di tanah, yang merupakan sumber nutrisi penting bagi tanaman.
Selain itu, tanaman yang ditanam dalam sistem pertanian terpadu cenderung memiliki resistensi yang lebih tinggi terhadap hama dan penyakit. Selain itu, produksi biogas dari limbah pertanian juga memberikan manfaat sebagai sumber energi terbarukan untuk keperluan rumah tangga.