Agroindustri merupakan industri yang memanfaatkan bahan baku hasil pertanian untuk diolah menjadi produk bernilai tambah. Di Indonesia, sektor agroindustri memiliki potensi yang besar karena negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, kondisi iklim yang mendukung, dan jumlah penduduk yang besar. Sektor agroindustri juga memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai agroindustri. Diharapkan dengan pembahasan ini, pembaca dapat lebih memahami pentingnya sektor agroindustri dalam perekonomian Indonesia dan potensi yang dapat dikembangkan dalam bidang ini.
Pengertian Agroindustri
Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry yang merujuk pada industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau menghasilkan produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian.Agroindustri adalah jenis industri yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian sebagai bahan baku utama atau menghasilkan produk-produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian.
Pengertian Agroindustri Menurut Para Ahli
Agroindustri memiliki definisi yang bervariasi menurut sudut pandang para ahli.Berikut pendapat para alhi tentang pengertian Agroindustri
Sukardi – agroindustri adalah industri yang menghasilkan produk-produk yang komponen utamanya berasal dari hewan dan
tanaman (Pangan, Volume 20 No. 3 September 2011, Hal 282).
I Gusti Bagus Udayana – agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memproses hasil pertanian menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi .
Hanani et al – Agroindustri merupakan perpaduan antara pertanian dan industri dimana kemudian keduanya menjadi sistem pertanian dengan
berbasis industri yang terkait dengan pertanian terutamanya pada sisi penanganan paska panen.
Soekartawi – Agroindustri merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis yang disepakati selama ini yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan, subsistem usahatani, subsistem pengolahan hasil (Agroindustri), subsistem pemasaran, subsistem sarana dan subsistem pembinaan.
Karakteristik Agroindustri
- Hubungan antar elemen agroindustri yang saling tergantung satu sama lain, yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan, dan pemasaran produk.
- Biaya bahan baku merupakan komponen terbesar dalam agroindustri sehingga operasi mendatangkan bahan baku sangat penting bagi perusahaan. Ketidakpastian produksi pertanian dapat menyebabkan ketidakstabilan harga bahan baku dan mengakibatkan kesulitan dalam pendanaan dan pengelolaan modal kerja.
- Produk-produk agroindustri merupakan kebutuhan atau komoditas penting bagi perekonomian suatu negara, sehingga perhatian dan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan agroindustri cenderung tinggi.
- Karena suatu produk agroindustri dapat diproduksi oleh beberapa negara, maka agroindustri lokal dapat terhubung dengan pasar internasional sebagai alternatif untuk bahan baku, bersaing dengan impor, dan memiliki peluang ekspor.
Peran agroindustri
Agroindustri memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, yang dapat diwujudkan melalui beberapa cara, di antaranya:
- Menciptakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian.
- Meningkatkan kualitas produk pertanian untuk menjamin pengadaan bahan baku industri pengolahan hasil pertanian.
- Mewujudkan pemerataan pembangunan di berbagai pelosok tanah air yang memiliki potensi pertanian sangat besar, terutama di luar Pulau Jawa.
- Mendorong terciptanya ekspor komoditi pertanian.
- Meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan dan diversifikasi produk
Permasalahan dalam pengembangan agroindustri
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri adalah:
- Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang mampumengatasi masalah
tersebut; - Sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas
produksi agroindustri menjadi tidak terjamin; - Kualitas produk pertanian dan agroindustri yang dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar
baik didalam negeri maupun di pasar internasional; - Sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi yang rendah. Efek multiplier yang ditimbulkan dari pengembangan agroindustri meliputi
semua industri dari hulu sampai pada industri hilir.
Contoh agroindustri di indonesia
Indonesia memiliki banyak contoh agroindustri yang berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, di antaranya:
- Industri kelapa sawit – Kelapa sawit adalah salah satu komoditi unggulan Indonesia yang diekspor ke banyak negara. Agroindustri kelapa sawit di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan hingga pengolahan dan pemasaran produk kelapa sawit seperti minyak kelapa sawit dan turunannya.
- Industri kopi – Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Agroindustri kopi di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan, pengolahan, hingga pemasaran produk kopi seperti kopi bubuk, kopi instan, dan biji kopi mentah.
- Industri coklat – Indonesia juga merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Agroindustri coklat di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan kakao hingga pengolahan dan pemasaran produk coklat seperti coklat batangan, coklat bubuk, dan produk turunan lainnya.
- Industri karet – Karet adalah salah satu komoditi andalan Indonesia. Agroindustri karet di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan karet hingga pengolahan dan pemasaran produk karet seperti ban kendaraan, sarung tangan, dan lain-lain.
- Industri gula – Indonesia merupakan produsen gula terbesar keempat di dunia. Agroindustri gula di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan tebu hingga pengolahan dan pemasaran produk gula seperti gula kristal, gula merah, dan lain-lain.